Selasa, 07 Juli 2015

Blogger Pemalang

Blogger Pemalang


Hasil Referendum Yunani

Posted: 07 Jul 2015 09:42 AM PDT

Berita yunani mempengaruhi beberapa pasar saham negara-negara lain tetapi ada beberapa negara yang tidak terpengaruh seperti Amerika, namun pasar saham amerika diberitakan hanya terkoreksi sedikit.



Pasar Valuta asing sepertinya sangat votalitas dalam menanggapi berita di Yunani sehingga untuk grafik Pasar Valuta Asing menunjukan penguatan pada mata uang USD Amerika. Pasar Valas Australi vs USD Amerika akan bergerak turun tajam.

Berikut ini berita tentang perkembangan di Yunani.

Melansir laman BBC, Senin (6/7/2015), hasil final dari referendum yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Yunani menunjukkan 61,3 persen memilih `Tidak` untuk menolak seluruh tawaran dari para kreditor, dan 38,7 persen rakyat memilih `Iya` untuk menerima bantuan dana talangan.

Yunani yang dipimpin partai sayap kiri Syriza sebelumnya terus menggelar kampanye agar rakyatnya menolak seluruh ketentuan yang diberikan para kreditor internasional. Pemerintah di bawah pimpinan Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan, seluruh ketentuan dana talangan yang diajukan tampak mempermalukan negaranya.

Seluruh lawan Yunani mengingatkan, keputusan ini dapat membuat Yunani keluar dari zona euro. Terlebih lagi, seluruh kepala negara zona euro akan menggelar pertemuan dadakan pada Selasa.

Tsipras mengatakan, minggu ini Yunani telah memilih Eropa yang penuh solidaritas dan demokrasi.

"Besok, secepatnya Yunani akan kembali ke meja negosiasi dan prioritas utama kami adalah untuk mengembalikan stabilitas finansial negara. Kali ini, utang kami yang akan dinegosiasikan mengingat IMF mengatakan, restrukturisasi utang Yunani sangat penting," terangnya.

Sayangnya, beberapa petinggi Eropa justru memandang penolakan rakyat Yunani sebagai aksi penolakan untuk berbicara kembali dengan para kreditor.

Pimpinan kelompok menteri keuangan zona euro Jeroen Dijsselbloem mengatakan, hasil referendum akan menjadi penyesalan besar bagi rakyat Yunani.

"Tsipras dan pemerintahannya telah menjerumuskan yunani ke jalan yang penuh kepahitan dan tanpa harapan," katanya.

Sebelum referendum digelar, Yunani telah berkali-kali terlibat negosiasi dengan para kreditor selama berbulan-bulan tanpa ada jalan keluar. Hingga akhirnya Yunani mengumumkan rencana menggelar referendum atas seluruh ketentuan yang ditawarkan para kreditor.

Reff. http://bisnis.liputan6.com/read/2266496/yunani-tak-mau-dipermalukan-alasan-referendum-pilih-tidak

0 komentar:

Posting Komentar